Belum Terdaftar

INSTALL APP
Hal Apa yang Dapat
Kami Bantu?
Bantuan
Sehat Menjadi Lebih Mudah
& Hemat di Aplikasi Aja
Home
Pesanan
Notifikasi



Pentingnya Vaksin HPV Bagi Wanita Sejak Dini

HPV adalah virus yang dapat menginfeksi berbagai bagian tubuh kita, salah satunya leher rahim. Ada 100 sub-tipe HPV yang digolongkan menjadi high-risk HPV, yang bisa menyebabkan kanker; serta golongan low-risk HPV, yang tidak menyebabkan kanker namun menyebabkan infeksi kutil kelamin.

Untuk mencegah terpapar virus tersebut, para perempuan sebaiknya mendapatkan vaksin HPV.
Virus HPV berisiko menjangkit pada orang yang berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual.

Oleh karena itu, perempuan penting untuk melakukan perlindungan secara primer (dengan vaksin), dan sekunder (dengan tidak melakukan hubungan seksual pada banyak orang).

Pentingnya Vaksin HPV
Seperti diketahui, kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan sering kali gejalanya tidak dirasakan dan tidak disadari. Biasanya, gejala baru dirasakan ketika sudah stadium lanjut. Hal inilah yang menyebabkan angka kematiannya cukup tinggi, karena penanganannya terlambat.
Oleh karena itu, masyarakat perlu untuk memahami apa saja langkah pencegahan terbaik yang bisa dilakukan sebelum penyakit tersebut mencapai stadium lanjut.

Kapan Vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV disarankan sedini mungkin bagi perempuan atau sekitar usia 9-10 tahun.
Sebab, kanker serviks membutuhkan waktu sekitar 7-15 tahun di dalam tubuh manusia untuk berkembang.
Artinya, sejak virus itu masuk, penderitanya tidak langsung merasakan sakit.

Vaksin HPV memiliki masa jeda bagi mereka yang menjalani vaksinasi.
Vaksin HPV itu ada reginennya. Kalau anak-anak 2 kali yakni penyuntikan pertama atau 0 bulan, dan suntikan kedua pada 6 bulan kemudian.
Sementara, jika orang dewasa itu dilakukan 3 kali penyuntikan. Suntikan pertama 0 bulan, suntikan kedua 1 bulan setelahnya, dan suntikan ketiga 6 bulan setelahnya.
Pemberian vaksin HPV pada anak cukup dilakukan 2 kali untuk mem-booster kekebalan tubuhnya.
Alasannya, saat anak usia kurang dari 13 tahun, respons tubuhnya masih bagus dan optimal.

Sumber : kompas.com
#SehatDimanaAja